Tour Da’wah Ramadhan With Tarakan
Kisah ini menceritakan perjalanan da’wah kami sebagai santri Persis Bangil yang melakukan perjalanan da’wah Ramadhan di Tarakan, Kalimantan Utara. Program da’wah Ramadhan kami ini diselenggarakan oleh Al-Marhamah Indonesia dengan tagline “SAMBAR” Semarak Ramadhan Bersama Al-Marhamah, sebagai salah satu lembaga berpengaruh di kota Tarakan yang bergerak di bidang sosial. Al-Marhamah Indonesia memiliki tujuan untuk menjadikan Ramadhan sebagai training supaya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih baik saat bulan Ramadhan maupun setelah Ramadhan itu telah usai.
bersama kami Muhammad Royyan dan Fayyasy Mubarak. akan berbagi kisah perjalanan da’wah Ramadhan kami, selama berada di kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Pada suatu malam di bulan Maret, kami berdua dipanggil oleh ustadz Rifqie Muhammadie atau yang akrab kita panggil beliau ustadz Didit, beliau menyampaikan kehendaknya berupa satu berita yang benar-benar luar biasa, belum pernah terlintas di benak kami sebelumnya akan hal ini, dan ini adalah suatu hal baru dan tantangan yang akan memberikan pengalaman luar biasa berharga bagi kami. Beliau memberikan amanah bagi kami untuk menjalankan suatu program da’wah yang akan kami jalankan di kota Tarakan selama Ramadhan lebih tepatnya kami akan menghabiskan waktu liburan pesantren kami berada di kota Tarakan. Betapa terkejut dan senang nya perasaan ini menyelimuti hati kami berdua, benar-benar diluar dugaan kami, bahwa kami akan melakukan perjalanan da’wah ke pulau Borneo. Kami mempersiapkan diri dengan berbagai macam bekal, tidak hanya soal perlengkapan akan tetapi yang terpenting adalah meluruskan niat dan memperbanyak belajar baik keilmuan maupun nasihat dan pengalaman dari para asatidz. Agar kami siap untuk melakukan kegiatan da’wah disana, karena kami berdua tak ingin menyianyiakan kesempatan besar ini yang belum tentu bisa terulang.
Perjalanan da’wah kami pun dimulai. Hari dimana yang telah kami nantikan. Berangkatnya kami menggunakan pesawat dari Surabaya menuju pulau Tarakan, merupakan awal kisah perjalanan da’wah kami di Kalimantan Utara. dan disaat kami tiba di bandara Juwata di kota Tarakan, kami disambut langsung oleh penyelenggara program da’wah Ramadhan kami disana. Beliau berdua adalah ustadz Zulfunun dan juga ustadz Abdun yang sekaligus merupakan Alumni pesantren Persis di Bangil dulunya. Kamipun diantar untuk menuju Al-Marhamah Indonesia sebagai titik tempat tujuan da’wah kami di kota Tarakan.
Di Tarakan terutama di daerah sekitar Al-Marhamah ini, kami dibuat takjub melihat keunikan yang terjadi disini, bangunan pemukiman masyarakat yang tinggal di pesisir laut di pulau ini, ternyata cara mereka mendirikan sebuah rumah, kantor, maupun tempat ibadah ialah mereka bangun diatas laut dengan berpondasikan kayu ulin. Hal ini saja sudah menambah pengetahuan baru bagi kami saat baru saja tiba di tempat ini.
Selama kami berada di kota Tarakan, kami tinggal di daerah pemukiman Al-Marhamah. yang letaknya berada di daerah Lingkas Ujung, Tarakan Timur. di daerah ini mayoritas penduduknya didominasi oleh orang-orang berdarah Sulawesi yang hijrah dan menyebar di Kalimantan dan salah satunya termasuk pulau Tarakan ini. sehingga banyak ditemui orang-orang dari suku Bugis dan Makassar yang tinggal dan hidup ditempat ini. meski kami bukan berasal dari suku yang sama, akan tetapi kami disambut dengan sangat ramah dan hangat disini, bahkan masyarakat disini sangat antusias menyambut kedatangan kami. sehingga kamipun dibuat nyaman oleh penduduk yang tinggal didaerah ini.
Di kota Tarakan ini, ternyata tidak sedikit alumni dari pesantren Persis Bangil. Salah satunya adalah Kyai Haji Amru, beliau ini adalah alumni pesantren Persis Bangil yang dihormati diwilayah Tarakan bahkan se-Provinsi Kalimantan Utara. karena, beliau merupakan pimpinan wilayah Persis di Kalimantan Utara, yang pusatnya berada di kota Tarakan. kami pun menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke kediaman beliau yang letaknya tak jauh dari tempat da’wah kami. beliau menyambut dengan baik kedantangan kami di kediaman beliau sekaligus bahagianya kami bisa mengunjungi kota Tarakan untuk melakukan kegiatan da’wah di tempat ini. beliau memberi banyak cerita pengalaman, nasehat, beserta do’a untuk kami ambil hikmah dan pelajarannya yang berguna untuk kelancaran selama da’wah kami di sini.
Keesokan harinya kami sudah memulai persiapan untuk menyambut datangya Ramadhan dengan berbagai perencanaan agar semua kegiatan yang akan kami lakukan disini lancar dan tersusun dengan rapi, dengan dibantu oleh seluruh jajaran pengurus Al-Marhamah yang membersamai kami untuk menjalankan semua program yang kami susun dan rancang bersama-sama, sehingga tujuan menjadikan Ramadhan sebagai training agar diri lebih baik dan produktif dapat terlaksana dengan baik.
Ramadhan pun tiba, dan kegiatan da’wah kami bersama pun di mulai. Shalat Tarawih di malam pertama dihadiri oleh banyak jama’ah yang juga antusias dan bahagia akan menyambut datangnya bulan Ramadhan, mereka yang jarang bertemu karena disibukkan oleh pekerjaan dan kesibukan lainya pun menjadi senang bisa saling bertatap muka dan bercengkrama kembali dalam satu moment yang istimewa ini. terdengar merdu dan syahdu lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an memenuhi seisi langit kota ini, menambah semangat bagi semua orang disini termasuk kami untuk menjadikan Ramadhan ini sebagai bulan untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik.
Hari-hari puasa di bulan Ramadhan sangatlah berpengaruh bagi semua orang didunia, terlihat sekali perbedaanya jika kita bandingkan dengan hari-hari tanpa bulan Ramadhan. bisa kita saksikan dan amati sendiri dibumi manapun kita berada. suasana malam yang begitu bercahaya, semua orang terbangun dari tidurnya untuk mengejar Rahmat serta kasih sayang Allah, menahan kantuk yang tak berarti dibandingkan sejuknya suasana sahur bersama keluarga. Suara langkah kaki yang terdengar melangkah bersamaan mengarah pada satu tujuan menjawab panggilan Adzan, tuk menunaikan kewajiban yang berat bagi orang yang tak memiliki iman. terlihat syahdu bila dipandang dengan hati dan mata, Masjid yang penuh akan manusia, yang mengharapkan ampunan dan keridhoan dari Rabb nya.
di Pagi harinya, kami diajak untuk menikmati keindahan pagi hari kota Tarakan di tepian laut Taman Berlabuh dengan view keindahan langit yang membuat mata sejuk bila memandangnya, matahari terbit dengan rintik hujan yang tidak begitu deras menghasilkan dua pelangi yang muncul bersamaan, diiringi dengan suara deru ombak yang menghantam bebatuan dan pepohonan mangrove, menambah sejuknya suasana pagi yang begitu syahdu ini.
di tempat ini kami melakukan berbagai macam hal kegiatan di setiap harinya. ketika sudah memasuki waktu sore, kegiatan rutin yang kami lakukan disini adalah mengajar baca tulis Al-Qur’an bagi anak-anak di taman pendidikan Al-Qur’an Al-Marhamah. dan yang menarik perhatian kami di sini adalah, anak-anak diajarkan berbagai macam materi yang tidak hanya tentang membaca Al-Qur’an saja. akan tetapi anak-anak diajarkan tentang pendidikan berkarakter yang mana sesuai dengan contoh keseharian Nabi Muhammad SAW. dengan gaya penyampaian yang unik dan mudah difahami, sehingga anak-anak mampu menerima materi dengan baik dan terbukti mudah untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
kemudian, setelah berakhirnya waktu belajar dan mengajar Al-Qur’an. di lembaga Al-Marhamah ini, setiap harinya di bulan Ramadhan, mereka selalu mengadakan event berbuka puasa bersama, sehingga suasana disini setiap harinya selalu terasa ramai dengan penuh kehangatan, sebab semua orang yang melepaskan lelah setelah melakukan segala kesibukannya, berkumpul serta saling berbagi cerita dalam satu moment, sembari menunggu satu waktu yang ditunggu oleh seluruh ummat Muslim dibelahan bumi manapun, yang Allah dan Rasul-Nya menyebutkan moment ini merupakan salah satu nikmat terindah bagi orang-orang yang beriman, dan ketika Adzan dikumandangkan, terdengar ucapan syukur kepada Allah yang telah memberi kenikmatan terucap dari berbagai lisan. betapa bahagianya semua orang menikmati sajian yang selalu kita anggap sederhana dan biasa saja, seperti halnya teh Manis dan berbagai macam jenis gorengan, terasa bagaikan sajian yang amat begitu nikmat dan berharga di moment ini, karena ini adalah bentuk dari buah kesabaran menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh berkegiatan dari pagi hingga petang dan menahan panasnya terik matahari yang menguras tenaga tanpa makan dan minum sedikitpun.
di Bulan Ramadhan ini, Al-Marhamah juga mengadakan satu program yang begitu bermanfaat sebagai sarana pembelajaran kemandirian dan keaktifan bagi kawan-kawan yang tinggal di sekitar sini. yaitu berupa program Pesantren Ramadhan. mereka yang mengikuti program ini diberikan bimbingan dan pemahaman layaknya sebagai santri di pesantren selama kurang lebih sebulan penuh. dan kami sebagai santri pesantren, membantu untuk mengajak kawan-kawan disini belajar bersama, dengan tujuan menjadi remaja Muslim sejati di era digital, bagaimana menyikapi kemajuan teknologi informasi yang dapat memberikan dampak positif tetapi tak jarang pula dapat menjerumuskan kepada hal negatif yang dapat merusak masa depan pemuda Muslim.
Meskipun program ini mengusung tema Pesantren, tetapi kami berusaha menciptakan suasana yang dapat membuat kawan-kawan disini memiliki minat belajar yang tinggi dan tidak mudah jenuh, seperti yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. kami berkoordinasi dengan para pengurus Al-Marhamah, untuk menciptakan suasana belajar yang agar kawan-kawan santri pesantren Ramadhan menjadi semangat untuk mengikuti serta menjalani program ini. Program pesantren Ramadhan disini, tidak hanya beraktivitas dalam satu tempat saja. melainkan kami mengajak mereka untuk berkegiatan diluar dari kompleks Al-Marhamah, sembari mengagumi dan mentadabburi ciptaan Allah Swt.
Dalam program da’wah kali ini, kami berkesempatan untuk mengadakan sebuah kegiatan yang dapat menambah pengalaman dan pengetahuan bagi anak-anak didik kami di TPQ dan juga yang tinggal disekitar komplek Al-Marhamah. yaitu Program Ramadhan Fest. Program Ramadhan Fest ini, adalah kompetisi dimana terdapat berbagai macam lomba yang diambil dari materi-materi yang dipelajari selama di TPQ. seperti halnya lomba Tahfidz surah-surah pendek, lomba Kaligrafi, lomba cerdas cermat Islami, dan juga lomba Adzan. yang dimana bertujuan untuk menambah pengalaman dalam berkompetisi, dan yang paling penting adalah mereka menjadi memiliki semangat lagi dalam memperdalam ilmu Al-Qur’an.
Menjelang sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, adalah waktu-waktu terbaik dalam bulan Ramadhan ini, yang mana didalam Al-Qur’an disebutkan bahwa terdapat satu hari dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, dan di satu hari itu adalah dia lebih baik daripada seribu bulan. maka kamipun tidak mau melewatkan kesempatan terbaik ini, dengan semakin menambah semangat beribadah dan beramal baik. terdapat salah satu program yang kami buat, untuk memberikan pembelajaran sekaligus pengalaman bagi anak-anak dan kawan-kawan yang tinggal di daerah sekitar komplek Al-Marhamah ini. yaitu adalah sebuah program Ramadhan Camp. dimana program ini adalah bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagi mereka I’tikaf, berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridaan Allah dengan berdzikir seperti halnya Shalat Qiamullayl, Tadarus Al-Qur’an, dan memanjatkan segala keinginan maupun gundah gulananya. sekaligus memberikan kepada mereka sebuah pengalaman baru layak nya pesantren kilat. mereka bermalam di Al-Marhamah, dan memasuki akhir malam mereka bangun untuk melaksanakan I’tikaf, serta Sahur bersama. dilanjut melaksanakan Shalat Shubuh berjama’ah. dan melakukan berbagai kegiatan, seperti; rihlah tarbawiyah, mini games, dan sebagainya.
Hari raya Idul Fithri semakin dekat, dan sebagai salah satu lembaga sosial di Tarakan, Al-Marhamah melakukan kegiatan berupa penyaluran Zakat dan berbagai santunan lainya. kami pun juga ikut serta dalam program tersebut. dalam hal ini, kami bertugas sebagai penghantar bantuan zakat dan santunan. untuk dikirimkan kepada mereka yang membutuhkan ke berbagai titik di kota Tarakan. melihat senyuman yang terpancarkan daei wajah mereka adalah suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi kami, betapa besar makna dari hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan selalu menengok kepada yang berada di bawah kita.
Hari raya Idul Fitri pun telah tiba. seruan Takbir, Tahlil, serta Tahmid memenuhi seisi langit kota Tarakan ini. semuanya berseru dan bergembira tuk merayakan hari kemenangan ini. mereka berbondong-bondong melangkah kan kakinya menuju tanah lapang untuk menunaikan Shalat Idul Fithri. saat itu kami yang diberi amanah untuk memimpin jalannya Shalat, yang mana Kak Fayyasy menjadi Imam dalam Shalat Ied. sedang saya yang maju ke depan mimbar sebagai Khatib tuk menyampaikan Tausiyah selepas dilaksanakannya Shalat.
Hari Raya Idul Fithri telah berlalu, menandakan bahwa progam da’wah kami yang segera berakhir. kami menggunakan sisa waktu kami berkeliling kota Tarakan ini bersama kawan-kawan tuk mengenang dan mengukir cerita masa-masa terakhir kami berada di kota ini. menyaksikan sunrise di Taman berlabuh, menyeruput secangkir teh dengan view sunset di Pantai Amal, memesan beberapa kursi bioskop untuk menonton film Buya Hamka, diakhiri menikmati jajanan angkringan malam di Taman Berkampung.
Menjelang kembalinya kami ke kampung halaman kami, banyak anak-anak yang kami ajar di TPQ, berbondong-bondong menghampiri kami untuk memberikan sepucuk surat dan hadiah yang mereka rangkai sendiri. air mata haru perpisahan pun tak terbendung menetes dari mata-mata mereka yang tak ikhlas merelakan kepergian kami, mereka selalu berharap kehadiran kami kembali di kota ini. kawan-kawan yang selalu ada untuk kami selama berada di sana juga turut bersedih di detik-detik terakhir pertemuan kami, mereka sampai menyempatkan waktu untuk membersamai kami bahkan bermalam di kamar kami untuk mengenang masa terakhir keberadaan kami di Tarakan.
Sepekan setelah lebaran, adalah hari terakhir kami disana. dan kami harus kembali ke daerah asal kami. pagi hari sekali setelah melaksanakan Shalat Shubuh, Ustadz Zul Funun beserta kawan-kawan membersamai kami menuju Bandara untuk mengantarkan kepulangan kami dari kota ini. disana kami mengucapkan salam perpisahan untuk terakhir kali dan juga harapan untuk bisa bertemu kembali di lain kesempatan.
Kisah ini sekaligus menjadi penutup dari kisah kami dengan semua hal tentang perjalanan da’wah kami di Tarakan. kisah ini juga menjadi karya kami untuk kawan-kawan kami yang berada di Tarakan. Kami selalu berharap untuk bisa berjumpa kembali kesempatan berikut nya. Terima kasih kami ucapkan untuk Ustadz Zul Funun dan Ustadz Abdun Nur serta seluruh jajaran pengurus Al-Marhamah Indonesia. dan juga untuk kawan-kawan kami yang selalu ada saat kami berada di kota Tarakan. [MRF]
Salam hangat dari kami sebagai penulis; Muhammad Royyan dan Fayyasy Mubarrak.
Tinggalkan Komentar