Ditengah waktu istirahat dari membimbing para santri yang sedang berdakwah di Lampung, Pembimbing dakwah, Ustadz Adnin Zahir menyempatkan untuk mengunjungi Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Prov. Lampung. Dalam pertemuan ini, ia langsung menemui Ustadz Mukhlis selaku Ketua DDII Lampung.

Perbincangan santai antar keduanya banyak membahas seputar kontribusi pemikiran Ustadz A. Hassan serta peran M. Natsir dalam perkembangan Dewan Da’wah Islamiyah Indoensia.

M. Natsir sendiri merupakan salah satu murid tersukses A. Hassan khususnya dalam bidang politik. Kontribusi beliau dalam partai Masyumi hingga berlanjut ke DDII tak lepas dari ilmu yang ia dapatkan langsung dari sang guru.

Dalam lingkup bernegara, kontribusi M. Natsir dalam Mosi Integral seyogyanya menjadi petunjuk bahwa umat Islamlah yang menyatukan negara ini.

Ustadz Mukhlis termasuk salah satu pengagum berat tulisan Ustadz A. Hassan dan anaknya, Ustadz Abdul Qadir Hassan. Pemikiran fiqh dari keduanya sangat berpengaruh besar dalam perkembangan keilmuannya. Bahkan adiknya sendiri merupakan alumni Pesantren PERSIS Bangil yang lulus tahun 80-an.

Selain bincang santai pemikiran, Ustadz Adnin juga mengabarkan tentang perjalanan dakwah 41 santri putra Pesantren Persis Bangil kelas 5 di Lampung.

Menurutnya, banyak pihak telah berkontribusi besar dalam perjalanan dakwah para santri. Tak lupa ia juga menceritakan kontribusi LAZNAS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Provinsi Bali yang dipimpin Ustadz Agus Salim dalam mensukseskan agenda ini.

Selain Ustadz Mukhlis, pertemuan ini juga dihadiri oleh Ustadz Sofyan selaku penanggung jawab LAZNAS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Lampung.

Pertemuan yang asalnya hanya sampai waktu adzan dzuhur ini ternyata berlangsung lebih lama 1,5 jam. Tukar pemikiran antar mereka menunjukkan bahwa banyak persamaan antar keduanya dalam kelangsungan da’wah Islam kedepannya.

Di akhir pertemuan, Ustadz Mukhlis juga menceritakan bahwa ikatan antar 2 lembaga ini sebenarnya telah berlangsung sejak lama.

Hal senada juga diamini oleh Ustadz Adnin. Menurutnya, tugas generasi sekarang adalah melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita. Alhamdulillah. /AZ