Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menanamkan semangat hijrah dalam hati setiap pemuda Muslim. Hijrah bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan gerak hati untuk terus memperbaiki diri dan memperkuat peradaban.

Hari ini kita melihat generasi muda menghadapi tantangan zaman: derasnya arus informasi, godaan hedonisme, dan cepatnya perubahan teknologi. Di sinilah pentingnya hadir lembaga pendidikan yang bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak, seperti Pesantren PERSIS Bangil.

Di pesantren ini, proses pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan perjalanan pembentukan karakter. Santri dibimbing untuk menghafal dan memahami Al-Qur’an, memperdalam ilmu syariat, dan pada saat yang sama dilatih mengelola organisasi, berdiskusi, dan memanfaatkan teknologi secara bijak.

Pesantren menjadi ladang hijrah—tempat pemuda belajar meninggalkan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan disiplin, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab. Setiap kegiatan, dari shalat berjamaah, kajian kitab, hingga praktik khidmah di masyarakat, adalah latihan nyata agar mereka kelak menjadi pemimpin umat yang kokoh iman dan cerdas menghadapi perkembangan zaman.

Harapan kita, para santri PERSIS Bangil menjadi generasi pelanjut peradaban Islam: berilmu luas, berakhlak mulia, dan mampu menghadirkan inovasi bermanfaat. Mereka akan membawa semangat hijrah itu ke tengah masyarakat, menebarkan rahmat, dan menjadi teladan di era teknologi dan globalisasi.

Semoga Allah menjadikan pesantren ini sebagai taman ilmu dan pusat peradaban yang melahirkan pemuda-pemuda penjaga iman, penjaga bangsa, dan penjaga kemanusiaan.