Merdeka ternyata tidak selalu melahirkan keadilan. Mungkin tidak tepat berharap yang sangat atau aku telah salah berharap kepada manusia. Berharap itu memang hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak tepat jika aku terus melihat ke belakangdan bersedih hati dan inilah saat inilah aku memperbaiki diri.

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (As Sajdah/ 32: 11)

Kematian adalah suatu realita tak seorang pun tidak mengetahuinya. Dan tidak ada yang dapat menghindarinya baik yang muda, tua, miskin, ataupun kaya.

Berjanjilah saat kau hidup di dunia kau akan mengerjakan shalat, memberi makan anak yatim, menunaikan zakat, menjauhi makanan dan minuman haram, babi dan khamr, agar saat duniamu sudah hitam, Tuhan masih akan melihat setitik putih di hatimu dan mengampunimu.

Mempersiapkan kematian dengan mengenal Allah, memuji Allah dengan Asmaul Husna, dan menyembah Allah tanpa mempersekutukan-Nya.

Aku berusaha membawa apapun yang dapat aku bawa, tetapi hamparan yang telah lubang ini seakan menolak agar aku masuk ke dalam sendirian. Pulang. Pulang ke mana? Setiap menjelaskan arti pulang maka pulang yang sesungguhnya hanya pulang kepada Allah Ta’ala. Untuk mempertanggungjawabkan setiap amalan dunianya.

Rohmatika | Takhasus Putri | Tahun Pelajaran 2021-2022