Oleh : aunur rafiq saleh
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَآفَّةً ۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْۤا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.”
(At-Taubah : 122).
• Peran ulama sangat diperlukan untuk menjaga agama dan memperbaiki dunia. Ulama adalah pewaris perjuangan para Nabi. Nabi Syu’aib ‘alaihissalam datang untuk memperbaiki kezaliman dan kecurangan pada bidang ekonomi, Nabi Luth ‘alaihissalam datang untuk memperbaiki penyimpangan fitrah dan akhlak, dan Nabi Musa ‘alaihissalam datang untuk mencegah tirani penguasa. Demikian pula nabi-nabi lainnya.
• Jika ulama tidak menunaikan kewajibannya, maka orang-orang bodoh akan bermunculan dan tampil menggantikannya, lalu sesat dan menyesatkan hingga terjadi kerusakan luas di tengah masyarakat.
حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Hingga bila sudah tidak tersisa seorang ulama pun maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Ketika mereka ditanya, mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan”. (HR Bukhari 98).
• Fungsi ulama di tengah masyarakat ibarat hati bagi jasad. Sangat menentukan. Jika ulama baik maka umat pun baik. Jika ulama rusak maka umat pun ikut rusak. Ulama harus bisa menjadi teladan dalam komitmen kepada nilai-nilai moral dan kebenaran.
• Ulama harus menjadi guru kebaikan dan tidak menjadi guru keburukan. Yang pertama, kebaikannya terus mengalir kepadanya hingga setelah kematiannya. Yang kedua, dosanya terus bertambah hingga setelah kepergiannya.
• Demikian banyak tugas dan harapan yang diberikan kepada ulama, karena ilmu adalah amanah. Tugas dan amanah ulama demikian berat sebanding dengan pahala dan kemuliaan yang mereka dapatkan di sisi Allah.
• Allah menyebutkan karakter utama dan paling menonjol dari seorang ulama, “hanya takut kepada Allah” (QS. Fathir : 28), agar dalam menyampaikan kebenaran tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela dan agar ilmunya tidak berubah menjadi alat untuk mencari dunia sehingga menjadi ulama dunia. Para ulama yang terjebak menjadi ulama dunia akan direndahkan oleh dunia, sesuai makna dunia (rendah), karena dunia yang rendah ini tidak pantas dijadikan orientasi kehidupan. Dunia hanya boleh dijadikan sarana kehidupan semata dan tidak boleh mengalahkan prinsip-prinsip kehidupan.
Tinggalkan Komentar