Di hari kedua, Selasa, 11 Juli 2023, Dialog Kepesantrenan menghadirkan pembicara KH. Thoha Yusuf Zakaria, Lc. Beliau hadir memenuhi undangan Mudir Pesantren Persis Bangil untuk menyampaikan “Kiat-Kiat Usaha Mengembangkan Pesantren”. Diawali dengan sambutan Ustadz Umar Fanani, Dialog Kepesantrenan langsung mencair seperti perbincangan ayah dan anaknya. Kita ketahui, Ustadz Umar Fanani, bertahun-tahun ikut membina kajian di Pesantren Al Ishlah Bondowoso. Sehingga, ungkapan KH. Thoha saat mengawali sambutannya, mengasosiasikan hubungan Bondowoso dan Bangil seperti anak dan ayah.
Ustadz Umar Fanani memberikan arahan agar tiap-tiap komponen dalam sebuah lembaga melakukan aktivitasnya dengan penuh keikhlasan. Karena ikhlas merupakan kekuatan yang dahsyat. Maka setiap amal yang dilakukan dengan penuh ketulusan in syaa Allah hanya berharap kepada Allah Ta’ala. Dari sikap bersih inilah akan berpeluang menghadirkan pertolongan Allah Ta’ala. Murid-murid, santri-santri, atau para pencari ilmu akan dibukakan hatinya, dimudahkan memahami agama. Sebagaimana sabda Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan orang yang akan diberikan kebaikan, maka Allah Ta’ala akan memahamkan kepadanya persoalan agama.
KH. Thoha Yusuf Zakaria bin KH. Muhammad Ma’shum hadir penuh keakraban. Di kalimat-kalimat pembuka mampu menghadirkan senyum dan tawa bersahabat. Ketika ia berseloroh, bahwa antara Bondowoso dan Bangil terjalin keakraban yang istimewa. Hanya ada sebuah kekurangan. Hadirin dibuat penasaran dengan jeda yang beliau pilih untuk sejenak menghela nafas dan tidak langsung meneruskan apa kekurangan yang ada. Hingga kemudian beliau menyatakan, “Kekurangannya karena kita belum menjadi besan”, kelakarnya disambut senyum dan tawa para guru. Beliau sendiri pun tersenyum lebar melihat respon tawa yang kompak.
Tinggalkan Komentar