“Liburan kemarin di rumah aja”, tutur Syifa saat berbincang masa liburan Daur 1 kemarin. Ia pulang ke Melak, Kutai Barat, bersama sepupunya dan berlibur di kampung halaman. “Ya kerumah saudara juga”, sambungnya ketika ditanya soal mengisi waktu-waktu dikampung. Jawaban yang sama juga diucapkan Daniah Okbah, santri asal Pasuruan ini menghabiskan waktu liburan di rumah bersama keluarga.
Silva, Fakhita, Frisca, dan Amel menceritakan pengalaman liburannya. Diantaranya ikut membersamai orang tua menghadiri pengajian, “Ikut bunda pengajian”, ungkap Amel ketika memberi jawaban atas pertanyaan kegiatan apa yang dilakukan semasa libur. Memang libur identik dengan masa bersenang-senang. Namun, tentu tak semuanya seperti itu. Sebagian memegang prinsip “Libur Bukan Nganggur”, karena ada kegiatan yang bermanfaat selama waktu libur. Seperti yang dilakukan oleh Amel.
Peran orang tua dalam mengarahkan pemanfaatan waktu libur menjadi sangat strategis. Sebagian menggunakan waktunya untuk kursus singkat di Pare untuk memperdalam Bahasa Arab atau Bahasa Inggris. Sebagian lainnya juga ada yang memanfaatkan berkunjung ke sejumlah kampus guna mencari informasi penerimaan mahasiswa baru yang akan datang. Santri tetaplah santri yang harus diberi arahan dan bimbingan dalam memanfaatkan masa-masa liburan mereka.
Tinggalkan Komentar