Merangkai bahan-bahan sederhana menjadi karya cantik dan bernilai ekonomis memerlukan latihan yang cukup. Santri Pesantren Persis Putri pada Selasa, 02 Januari 2024 mendapatkan kesempatan berlatih kerajinan tangan merangkai bucket. Dibimbing Bunda Nuria Safitri santri putri mendengarkan penjelasan sejumlah bahan-bahan yang akan digunakan pelatihan.
Kak Pipit, ia biasa dipanggil, sengaja diundang untuk memberikan pelatihan membuat buket. Buket sendiri berasal dari kata ‘bouquet’ dan ‘buket’ memiliki arti yang sama. Kata ‘buket’ merupakan serapan bahasa Indonesia dari ‘bouquet’. Pembuat buket sering dijumpai di toko bunga atau florist. Dan seiring perkembangan kreativitas, banyak macam buket yang dihasilkan. Mulai dari bunga, snack, maupun campuran bunga dan snack.
Ulin Nuha, Hanina, Saidah Zahratul Jannah, dan beberapa temannya merasakan pertama kali membuat buket. “Biasanya kami pesan ke orang. Sekarang kami bisa membuat sendiri”, ungkap Hanina. “Masya Allah. Kita senang mendapat pengalaman baru”, ujar Litani.
Tinggalkan Komentar