Cairo International Book Fair yang digelar setiap tahun selalu dipadati pengunjung yang berburu buku. Pameran yang diselenggarakan di Egypt’s International Exhibition Center berlangsung 24 Januari hingga 06 Pebruari 2024. Pengunjung datang dari berbagai penjuru dunia. Tak terkecuali sejumlah pegiat literasi dari Indonesia hadir berburu buku-buku terbaik.
Mengutip lansiran medium.com secara historis, CIBF pertama kali diadakan pada 1969 di Cairo Internasional Fair Grounds, Madinat Nasr. Dari tahun ke tahun, CIBF selalu diselenggarakan di penghujung Januari, beberapa hari setelah al-Azhar selesai menunaikan ujian musim dingin. CIBF tentu menjadi momen tahunan yang sangat ditunggu-tunggu tidak hanya oleh pribumi, melainkan juga oleh pendatang. Selain itu, CIBF juga menjadi semacam wahana rekreasi Mahasiswa Indonesia di Mesir selama hampir sebulan menjalani ujian yang cukup melelahkan itu.
Para mahasiswa alumnus Pesantren Persis Bangil (PPI Bangil) berkumpul dan menyambut hadirnya salah satu senior mereka yang juga berkunjung ke CIBF. Moment berburu buku bersama menjadi ajang spesial Ikatan Alumni Pesantren Persis Bangil (IKAPB), Mesir. Abdul Hakam Affandy nampak bersyukur dengan agenda yang ia dan sejumlah teman-teman rasakan sebagai momen istimewa.
Ustadz Artawijaya mengirim sebuah catatan:
Ikatan Keluarga Alumni Persis Bangil (IKAPB) cabang Mesir mengadakan silaturrahim lintas angkatan yg berlangsung di Hayy Asr, Nasr City, Cairo, Mesir, Jumat 26 Januari 2024. Silaturrahim berlangsung hangat dengan sharing season tentang pengalaman masa-masa belajar di pesantren dan taushiyah dari Artawijaya (alumnus 97). Hadir dalam acara silaturrahim itu berbagai angkatan, di antaranya angkatan 2020, 2021, dan 2022. Silaturrahim ditutup dengan kunjungan bersama ke Cairo International Book Fair 2024 pada hari Sabtu, 27 Januari 2024. Silaturrahim ini diharapkan bisa makin mempererat ikatan kekeluargaan alumni Persis Bangil di Bumi Kinanah, Mesir. “Manfaatkan masa-masa studi di Mesir ini untuk serius dalam menuntut ilmu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Bersyukurlah bisa menimba ilmu di tempat yang menjadi induk peradaban dunia (ummud dunya), yaitu Mesir, ” ujar Artawijaya.
Foto kiriman Abdul Hakam Affandy
Masya Allah,..Allahu Akbar. Semoga Allah mudahkan generasi muda untuk bisa menuntut ilmu dengan baik dan benar sehingga menjadi penerus para Nabi.
Allahumma aaamiin ya Robb
Baarakallah fiik Ustadz Achmad Fauzi As Salaam. Semoga antum dan keluarga senantiasa diberikan keberkahan dalam segala keadaan.
Tinggalkan Komentar