Menu
Info Pesantren
Senin, 17 Mar 2025
  • Putra: Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 223 - Gempeng - Telp. +62741932 | Putri: Jl. Pattimura No. 185 - Pogar - Telp. +62742891 | email: pesantrenpersisbangil@gmail.com | Bangil | Pasuruan | 67153 | Jawa Timur
  • Putra: Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 223 - Gempeng - Telp. +62741932 | Putri: Jl. Pattimura No. 185 - Pogar - Telp. +62742891 | email: pesantrenpersisbangil@gmail.com | Bangil | Pasuruan | 67153 | Jawa Timur

WASPADA PERUNDUNGAN

Terbit : Sabtu, 2 Maret 2024 - Kategori : Guru / Santri

Anak dapat menjadi korban perundungan atau intimidasi karena berbagai alasan kompleks. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan anak mendapat perlakuan perundungan meliputi:

  1. Perbedaan fisik atau penampilan: Anak yang memiliki perbedaan fisik atau penampilan dari norma yang dianggap “normal” oleh teman-teman sebayanya mungkin menjadi sasaran perundungan. Hal ini bisa termasuk berat badan, tinggi badan, warna kulit, atau cacat fisik.
  2. Perbedaan budaya atau latar belakang: Anak yang berasal dari latar belakang budaya atau agama yang berbeda sering kali menjadi sasaran intimidasi karena perbedaan mereka dianggap aneh atau tidak biasa oleh teman-teman sebayanya.
  3. Kelemahan atau kerentanan: Anak-anak yang tampak lebih lemah atau kurang percaya diri mungkin menjadi target intimidasi karena pelaku perundungan merasa lebih kuat atau superior daripada mereka.
  4. Kecenderungan untuk menyendiri atau tidak berpartisipasi: Anak yang cenderung menyendiri atau tidak aktif dalam interaksi sosial mungkin lebih rentan terhadap perundungan karena mereka kurang memiliki dukungan sosial atau pertahanan dari teman-teman sebaya.
  5. Ketidakmampuan untuk mengatur emosi atau menangani konflik: Anak yang sulit mengontrol emosi atau menangani konflik secara sehat mungkin lebih mudah terlibat dalam situasi perundungan, karena mereka cenderung menarik reaksi negatif dari teman-teman mereka.
  6. Keterlibatan dalam perilaku tertentu: Anak yang terlibat dalam perilaku tertentu seperti perilaku LGBTQ+, kebiasaan mengkonsumsi narkoba, atau perilaku yang dianggap “aneh” oleh norma masyarakat dapat menjadi sasaran intimidasi atau pelecehan.
  7. Faktor lingkungan: Faktor lingkungan seperti lingkungan sekolah yang tidak aman, kurangnya pengawasan dari orang dewasa, atau budaya sekolah yang memperbolehkan perilaku perundungan juga dapat berkontribusi terhadap anak menjadi korban perundungan.

Penting untuk dicatat bahwa perundungan tidak pernah dapat dibenarkan atau dibiarkan terjadi. Orang dewasa, termasuk guru dan orang tua, harus bekerja sama untuk mencegah dan menangani perundungan dengan serius, serta memberikan dukungan dan perlindungan kepada anak-anak yang menjadi korban. #nas

Artikel Lainnya

Oleh : Humas Persis Bangil

KUNJUNGAN PANITIA PEMILU

Oleh : Humas Persis Bangil

KIPRAH ALUMNI

Oleh : Humas Persis Bangil

HARI KEDUA PERSIS FUTSAL UKHUWAH

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar