Setelah menyerang Palestina dan membunuh 41.495 jiwa, Israel kini menyerang negara lain yakni Lebanon. Israel menyerang Lebanon sejak 16 September 2024 dan telah menewaskan 1.030 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Lantas, apa penyebab Israel menyerang Lebanon?
Pada Senin (16/9/2024), Israel melakukan serangan pertama ke daerah tak berpenghuni dekat Byblos, sebelah utara Beirut. Lebih dari 1.300 serangan dilancarkan oleh Israel. Mereka mengklaim sasaran serangan adalah Hizbullah, partai politik dan kelompok paramiliter Lebanon yang didukung Iran.
Israel juga mengklaim bahwa mereka menyerang Hizbullah agar bisa memulangkan warganya yang mengungsi ke wilayah utara (perbatasan dengan Lebanon).
“Ini adalah bagian dari upaya untuk memulangkan 65.000 warga Israel yang dia perintahkan untuk dievakuasi pada hari-hari awal konflik untuk mengantisipasi serangan Hizbullah terhadap rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon,” ucap Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dalam Al Jazeera, dikutip Selasa (1/10/2024).
Namun, serangan Israel ini ternyata sudah terjadi sejak lama di Lebanon. Invasi pertama Israel dilakukan 1948. Pada saat itu, Hizbullah belum berdiri secara resmi.
Sejarah Serangan Israel ke Lebanon
1948
Melansir Reuters, pada 1948 ratusan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi dari wilayah sendiri lantaran Israel mencoba mengambil paksa tanah Palestina.
Kala itu, Lebanon dan negara-negara jazirah Arab lainnya mencoba melakukan perlawanan kepada Israel. Sebab, mereka terutama Lebanon adalah pendukung kemerdekaan Palestina.
Hal ini yang menjadi awal konflik antara Lebanon dan Israel terjadi. Meski pada tahun-tahun berikutnya, keduanya sempat melakukan gencatan senjata.
1968
Israel melakukan serangan dengan menghancurkan puluhan pesawat penumpang di bandara Beirut. Israel memberikan alasan bahwa serangan itu dilatarbelakangi oleh pesawat mereka yang diserang gerilyawan Palestina.
Pada tahun-tahun ini, juga sekaligus ditandai dengan pindahnya Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) ke Lebanon.
1973
Israel menembak mati tiga pemimpin gerilyawan Palestina di Beirut, Lebanon. Mereka mengklaim itu dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan atlet Israel di Olimpiade Munich
1972
Pada tahun-tahun ini, serangan Israel ke Lebanon meningkat dan mengakibatkan warga Lebanon terpaksa pergi dari wilayah selatan negara mereka.
1978
Israel kembali menyerang Lebanon selatan dan mendukung milisi Kristen lokal yang disebut Tentara Lebanon Selatan (SLA).
1982
Invasi Israel dilanjutkan sampai ke Beirut. Pada tahun ini, barulah kelompok bersenjata Hizbullah dibentuk oleh Pengawal Revolusi Iran untuk melawan invasi Israel.
Setelah bertahun-tahun diserang, akhirnya Lebanon memiliki kelompok militer yang akan melawan Israel.
1983-1985
Israel sempat menarik diri dari Lebanon pada 1983, tapi tetap mempertahankan pasukannya di wilayah selatan negara tersebut. Mereka mengendalikan Lebanon selatan bersama tentara sekutu. Pada tahun ini, Hizbullah mengobarkan perang gerilya melawan pasukan Israel.
1993
Israel menyerang langsung Hizbullah.
1996
Hizbullah membalas serangan pasukan Israel di selatan. Kemudian, Israel menyerang Lebanon selama 17 hari dan menewaskan lebih dari 200 orang.
2000
Hizbullah terus melawan pasukan Israel di wilayah selatan dan membuat Israel menarik diri. Akhirnya, Lebanon selatan berhasil diduduki Hizbullah setelah 22 tahun dikuasai Israel.
2006
Pasukan darat Israel bergerak ke Lebanon selatan imbas tewasnya tentara mereka. Serangan udara pun dilancarkan oleh Israel dan Hizbullah melalui perang lima minggu. Akhirnya, Israel tak bisa mencapai tujuan, tapi perang mengakibatkan 1.200 orang di Lebanon tewas.
2023
Saat Palestina diserang brutal oleh Israel pada 7 Oktober 2023, Hizbullah melancarkan serangan ke perbatasan selatan Lebanon dengan Israel. Tujuan Hizbullah adalah untuk mendukung Palestina dan menghalangi Israel menyerang Gaza.
September 2024
Pada 16-17 September, terjadi serangan di Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya luka-luka. Hizbullah mengungkapkan bahwa Israel yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seminggu kemudian, Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah dengan alasan ingin mengembalikan warganya di wilayah utara (perbatasan dengan Lebanon). Serangan udara Israel semakin intensif dan menggempur wilayah selatan Lebanon dan lembah Bekaa.
Pada Jumat, 27 September, serangan udara Israel menyebabkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas. Selain itu, komandan front selatan Hizbullah, Ali Karki dan komandan Hizbullah lainnya, juga tewas dalam serangan udara besar-besaran di Dahieh, pinggiran selatan Beirut.
Bahkan Israel menargetkan lokasi di pinggiran selatan Beirut dan mencapai distrik Keserwan yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Hizbullah membalasnya dengan rentetan roket yang ditembakkan ke Israel.
Kondisi ini mengakibatkan ribuan orang tewas dan ribuan lainnya terluka di Lebanon dan puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di selatan.
sumber : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7567359/mengapa-israel-menyerang-lebanon-begini-sejarahnya
@ghnrfyfa_/@itsdhaa_
Tinggalkan Komentar