Menu
Info Pesantren
Minggu, 25 Mei 2025
  • Putra: Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 223 - Gempeng - Telp. +62741932 | Putri: Jl. Pattimura No. 185 - Pogar - Telp. +62742891 | email: pesantrenpersisbangil@gmail.com | Bangil | Pasuruan | 67153 | Jawa Timur
  • Putra: Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 223 - Gempeng - Telp. +62741932 | Putri: Jl. Pattimura No. 185 - Pogar - Telp. +62742891 | email: pesantrenpersisbangil@gmail.com | Bangil | Pasuruan | 67153 | Jawa Timur

RIHLAH KELUARGA PESANTREN PERSIS BANGIL

Terbit : Kamis, 23 Desember 2021 - Kategori : Guru

Bangil – Usai kegiatan Ujian Daur 1 Pesantren Persis Bangil meliburkan aktivitas pembelajaran. Santri diberi kesempatan pulang atau berlibur ke rumah teman. Memanfaatkan jeda rutinitas, Keluarga Pesantren Persis Bangil mengadakan Rihlah Tarbawiyah pada Rabu – Kamis, 15 – 16 Desember 2021 di Telaga Sarangan, Kec. Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sebanyak 165 peserta rihlah mengikuti kegiatan ini dengan 3 bus besar. Selain menikmati keindahan alam perbukitan lereng gunung Lawu, Jawa Tengah, sebagian memilih jelajah alam menikmati air terjun, dan kebanyakan diantara mereka menikmati suasana alam di sekitar telaga.

Peserta rihlah terdiri dari guru, pengasuh asrama, karyawan tata usaha, dan diikuti sebagian anggota keluarga mereka. Beberapa santri yang tidak pulang pun akhirnya ikut diajak tadabbur alam selama dua hari.

Suasana hujan, gerimis, dan hawa yang dingin dihangatkan dengan acara ngobrol santai berhadiah. Panitia pelaksana memang merencanakan akan berbagi hadiah dari peserta untuk peserta. Sehingga masing-masing peserta sudah membawa hadiah untuk dikumpulkan dan akan dibagikan oleh panitia dalam obrolan santai tanya jawab seputar kegiatan dan sejarah Pesantren Persis Bangil.

Dalam obrolan santai a la santri itu pun ditutup dengan hikmah yang disampaikan Ustadz Muhammad Ikhsan. Beliau mengutip sebuah hadits yang isinya kisah sahabat  Hanzhalah yang mengeluh bila berpisah dari majlis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seakan jauh dari surga. Bila kembali dalam majlis beliau, seakan surga telah di depan mata.

Hanzhalah Al-Asadi seorang shahabat yang terhitung dalam jajaran juru tulis Rasulullah bertutur: Suatu ketika, aku berjumpa dengan Abu Bakr Ash-Shiddiq “Ada apa denganmu, wahai Hanzhalah?” tanyanya. “Hanzhalah ini telah berbuat nifaq,” jawabku. “Subhanallah, apa yang engkau ucapkan?” tanya Abu Bakr. “Bila kita berada di sisi Rasulullah, beliau mengingatkan kita tentang neraka dan surga hingga seakan-akan kita bisa melihatnya dengan mata kepala kita. Namun bila kita keluar meninggalkan majelis Rasulullah, istri, anak dan harta kita (sawah ladang ataupun pekerjaan, –pent.) menyibukkan kita, hingga kita banyak lupa atau lalai,” kataku.
“Demi Allah, kami juga menjumpai yang semisal itu,” Abu Bakr menanggapi perasaan Hanzhalah.
Aku pun pergi bersama Abu Bakar menemui Rasulullah hingga kami dapat masuk ke tempat beliau.

“Hanzhalah ini telah berbuat nifaq, wahai Rasulullah,” kataku. “Apa yang engkau katakan? Mengapa engkau bicara seperti itu?” tanya beliau. “Wahai Rasulullah, bila kami berada di sisimu, engkau mengingatkan kami tentang neraka dan surga hingga seakan-akan kami dapat melihatnya dengan mata kepala kami. Namun bila kami keluar meninggalkan majelismu, istri, anak dan harta kami (sawah ladang ataupun pekerjaan, –pent.) melalaikan kami, hingga kami banyak lupa atau lalai” jawabku.
Mendengar penuturan yang demikian itu, Rasulullah bersabda: “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian tetap berada dalam perasaan sebagaimana yang kalian rasakan ketika berada di sisiku dan selalu ingat demikian, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di atas tempat tidur kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Hanzhalah, ada saatnya begini dan ada saatnya begitu.” Rasulullah n mengucapkannya tiga kali. (HR. Muslim no. 6900, kitab At-Taubah, bab Fadhlu Dawamidz Dzikr wal Fikr fi Umuril Akhirah wal Muraqabah, wa Jawazu Tarki Dzalik fi Ba’dhil Auqat wal Isytighal bid Dunya)

Dalam penjelasannya, Ustadz M. Ikhsan memberi nasehat, yang pada intinya, harapan semoga tertawanya kita saat ini, senangnya kita hari ini, adalah jeda sesaat, untuk kemudian kembali serius meraih surga Allah Ta’ala dalam amanah pendidikan di Pesantren Persis Bangil. #usdi

Artikel Lainnya

Oleh : Humas Persis Bangil

PENDIDIKAN WATAK DAN ILMU

Oleh : Humas Persis Bangil

PENYULUHAN KESEHATAN GINJAL

Oleh : Humas Persis Bangil

IMPLEMENTASI SISTEM KEUANGAN ONLINE

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar