Pesantren Persatuan Islam Bangil menurut salah satu Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA memiliki keunggulan pendidikan watak dan ilmu yang sangat bermanfaat. Hal itu ia sampaikan melalui pesan tertulis kepada tim persisbangil.sch.id., “Pesantren PERSIS Bangil telah membekali saya dengan pendidikan watak dan ilmu yang sangat bermanfaat”, ungkapnya. Saat belajar, ketika itu Pesantren dipimpin seorang ulama’ kharismatik, Ustadz Abdul Qadir Hassan. Tentu petuah nasehat yang diterima Prof. Nonot – begitu sapaan akrab di Pesantren – secara langsung bersentuhan dengan watak pemikiran beliau.
Dengan gamblang beliau juga menitipkan pesan mendalam, bahwa belajar di pesantren dipenuhi dengan kesabaran, ketekunan, dan semangat tinggi. Beliau menyatakan, “Dengan sabar, tekun dan optimis tahun 1972 hingga 1977 menjadi masa yang sangat penting. Pilihan ananda semua tidak salah belajar di pesantren PERSIS Bangil ini”, terang Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional.
Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA, merupakan sosok putra kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, yang kemudian memilih melanjutkan belajarnya sebagai santri di Pesantren Persis Bangil. Ia secara mandiri ketika masa remaja, serius menambah pengetahuan bahasa asing dengan salah seorang guru, yaitu Dr. Arief Sujitno. #Humas
Tinggalkan Komentar